Jelly Gamat untuk Hepatitis
ARTICLE POST
Virus Hepatitis itu Telah Hilang
Hepatitis. Wiwiek Ady Pramesti tidak pernah
menyangka kesibukannya bekerja mendatangkan penderitaan. Awalnya ia menganggap
nyeri ulu hati yang beberapa kali menyerang adalah penyakit biasa. Makanya
wanita bertubuh jangkung itu tak pernah memeriksakannya ke dokter. Toh hanya
dengan mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas di apotek, penderitaannya
bisa diatasi.
Suatu sore di pertengahan Maret
1997, Wiwiek tengah mengikuti rapat perusahaan. Tiba-tiba ibu 1 anak itu
menelungkupkan kedua tangan ke bagian ulu hati. Ulu hati sakit sekali serasa
dicabik-cabik, kenang Wiwiek. Tak hanya itu, tubuh Wiwiek menjadi lemas
disertai perut mual-mual, kembung, demam, nyeri sendi, dan bengkak pada perut
kanan atas semakin menjadi-jadi. Oleh teman-teman sekantornya segera ia
dilarikan ke rumahsakit terdekat di Surabaya, Jawa Timur.
Betapa kagetnya Wiwiek ketika ahli medis memvonis dirinya mengidap Hepatitis B. Hal itu terbukti seminggu kemudian timbul gejala utama Hepatitis B: bagian putih pada mata dan kulit seluruh tubuh tampak menguning, serta air seni berwarna seperti teh.
Rawat inap selama sebulan penuh
terpaksa dijalani Wiwiek. Obat-obatan yang diresepkan dokter pun harus
ditelannya. Demi mempercepat kesembuhan, Wiwiek rutin melakukan terapi. Sayang,
hasilnya belum maksimal. Rasa lelah, letih, dan lesu kerap menyambanginya.
Meski kurang efektif dan menimbulkan efek samping, ibu kelahiran 22 April 1957
itu tidak bisa menolak asupan obat dokter. Jika tidak, risiko sering mual-mual,
menggigil, dan pegal-pegal harus diterimanya.Namun, lama-kelamaan Wiwiek bosan
mengasup obat-obatan yang berefek mual sampai lemas itu. Dalam kebimbangan, ia
memutuskan mencari kesembuhan lewat jalur alternatif. Pijat refleksi dari ahli
di Desa Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi pilihan pertama. Seminggu 3 kali ia
rutin bertandang ke Banyuwangi.
Ibarat melempar kelereng ke dasar
danau, perlahan gelombangnya menghilang. Namun, kelereng masih tetap berada di
dalamnya. Sama halnya dengan usaha Wiwiek memulihkan kesehatan. Setelah
dipijat, kondisi tubuh menjadi prima. Tubuh jadi tegar, tapi virusnya masih ada
di dalam, tuturnya. Belakangan ia terpikat pada ramuan herbal yang ditawarkan
teman sekantornya. Ramuan dalam bentuk serbuk itu berasal dari rimpang
temulawak. Temulawak direbus dalam dua gelas air sampai mendidih dan tinggal
satu gelas. Rebusan temulawak di minum 3 gelas per hari. Hasilnya, dari bulan
ke bulan ia merasakan perubahan. Kesehatannya meningkat drastis. Daya tahan
tubuhnya membaik, tapi virus Hepatitis enggan minggat dari tubuh.
Mengenal Jeli Gamat
Berdampingan dengan penyakit memang
bukan pilihan menyenangkan. Sembilan tahun sebagai carier Hepatitis dijalani
Wiwiek. Oleh karena itu, Wiwiek
selalu berusaha mencari pengobatan. Suatu ketika di penghujung September 2005
ia berjumpa dengan rekan lamanya di Semarang. Dari sanalah perkenalannya dengan
Jeli Gamat berawal. Sejak itu Wiwiek mengkonsumsi Jeli Gamat secara rutin. Ia meneguk Jeli Gamat 1-2 sendok makan 3 kali sehari tanpa didampingi
konsumsi obat lain. Dalam hitungan minggu Alhamdulillah kondisi tubuhnya bertambah prima.
Semangat beraktivitas terasa meluap-luap. Awal Mei 2006, noktah cerah
kesembuhan mulai tampak di mata wanita 49 tahun itu. Hasil tes SGPT (Serum
Glutamic Pyruvic Transaminase) normal di kisaran 15-17 IU dan SGOT (Serum
Glutamic Oxaloacetic Transaminase) pun beranjak stabil di angka 17-20 IU.Demikian pula tes virus/antivirus.
Virus Hepatitisdalam tubuhnya dinyatakan negatif alias telah musnah. Kurang
yakin, tes laboratorium di lain tempat pun dilakoni. Serasa mendapat keajaiban,
hasil serupa Wiwiek dapatkan. Pantas bila konsumsi Jeli Gamat tetap saja
dilakukan sebagai usaha untuk menjaga stamina tubuhnya
Baca juga Nutrisi Makanan berbahan dasar GAMAT/Teripang
Diresepkan dokter
Kisah kesembuhan Wiwiek Ady Pramesti
itu sebuah keniscayaan. Dokter Hariadi yang dihubungi Trubus menjelaskan
kandungan kolagen pada Jeli Gamat memiliki kemampuan menyembuhkan Hepatitis-B
dengan cepat. Hal itu disebabkan Jeli Gamat mampu melakukan regenerasi sel
secara singkat. Menurut dokter lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
itu, Jeli Gamat merupakan suplemen organik. Oleh karena itu, penyerapan dalam
tubuh pun berlangsung lebih baik dan tidak menimbulkan efek samping.
Hal senada dijelaskan dr Merlyn di
Surabaya. Hepatitis disebabkan oleh virus yang dalam jangka waktu 6 bulan sejak
terinfeksi menjadi akut. Bila dibiarkan hingga 6 bulan berikutnya menjadi
kronis. Virus masuk ke dalam sel hati dan secara bertahap merusak sel hepar
itu. Jeli Gamat membantu memperbaiki fungsi hati secara tidak langsung. Apalagi
ditunjang dengan makanan bergizi dan istirahat cukup, menjadikan
perkembangbiakan virus dapat dicegah.
Jadi, bila ada obat yang bisa
menghambat proses replikasi virus sangat disarankan, ucap Merlyn. Selama ini
dunia medis mengenal interferon yang berfungsi memperbaiki hati. Meski di
lapangan interferon sanggup mengurangi penderitaan akibat Hepatitis-B sebanyak
40%, tapi kemampuannya memusnahkan virus masih kecil.
Khasiat Jeli Gamat memang luar
biasa. Kandungan hewan laut filum Echinodermata itu efektif mencegah kehadiran
atau bahkan memusnahkan virus patogen. Berbagai pemeriksaan dokter itu
menguatkan bukti empiris khasiat Jeli Gamat menumpas virus Hepatitis yang
dialami Wiwiek Ady Pramesti. Pantas jika para dokter itu sepakat untuk
meresepkannya.
sumber : Trubus 440 - Juli 2006
sumber : Trubus 440 - Juli 2006
We are on